INDRAMAYU (Pelitaindo.news) – Polemik lahan warga desa Tegal Taman Kec. Sukra Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang terisolir akibat adanya dampak pembangunan PT Tesco Indomaritim yang belakangan diketahui adalah mitra dari TNI AL yang akan memproduksi Kapal, serta mitra dari Koperasi TNI AL Balurjabar, sejak tahun 2018 silam belum ada titik terang.

Sudah hampir tiga musim warga yang kesehariannya berprofesi sebagai petani, yang tanahnya terkungkung oleh tanah milik PT Tesco Indomaritim yang sudah membeli kepada sebagian masyarakat sudah merasa geram.

Warga petani penggarap lahan terus berupaya untuk mencari keadilan dengan mendatangi berbagai dinas dan instansi terkait, mulai dari Ombudsman, DKPP, DPMPTSP, hingga akan bersurat kepada Presiden RI dikarenakan tanggul irigasi yang dahulu sebelum adanya pembangunan PT Tesco Indomaritim yang jika menurut UU adalah milik Pemdes, ditutup oleh PT Tesco Indomaritim tanpa ijin ke Pemdes sehingga tidak dapat mengaliri ke lahan beberapa warga yang tanahnya terisolir.

Menurut perwakilan (Jubir) sekaligus kuasa dari beberapa warga yang terisolir, Cintami atmawati dan suaminya yang akrab disapa Didi. “Kami sudah melaporkan ke Ombudsman, dan semua pihak, serta sudah mengantongi jawaban-jawaban yang akan menjadikan bahan dasar kami bersurat ke Presiden RI, dikarenakan sampai saat ini tanpa pemberitahuan kepada pemdes bahkan tidak adanya ketegasan Pemdes, tanggul irigasi ditutup oleh PT Tesco Indomaritim”. (Senin, 15 Juli 2024) di kediamannya di blok Jagapura RT 06/RW 02.

Ketika team liputan mencoba mewawancarai Kuwu Tegal Taman atas nama Makrus yang didampingi dan diwakili oleh Isnoto selaku sekdesnya pada saat menjawab pertanyaan wartawan “Setahu saya kalau tanggul irigasi itu milik Pemdes,” ungkapnya.

Akan tetapi ketika ditanyakan perihal apa yang akan dilakukan oleh pemdes setelah mengetahui bahwa tanggul tersebut di tutup oleh PT Tesco Indomaritim, mereka tidak bisa menjawab.

Mendengar adanya kuasa dari PT Tesco Indomaritim untuk pengamanan area pembangunannya, dan mendapatkan nomor kontak atas nama Waryadi (anggota TNI AL aktif) melalui sambungan telepon mengatakan, “perihal tanggul irigasi setahu saya jika menurut UU itu milik Pemdes “.

Ketika ditanyakan kenapa PT Tesco Indomaritim yang memberikan kuasa kepada nya melalui koperasi TNI AL Balurjabar yang merupakan mitra dari PT Tesco Indomaritim, “Kan sudah disodet oleh warga, dan kedepannya akan dibuatkan saluran air untuk mengairi lahan tersebut”.

Padahal ketika dicek di lapangan, tanggul irigasi yang sudah ditutup dan katanya disodet oleh warga, itu tetap saja tidak bisa mengalir ke lahan warga yang terisolir, dan hampir tiga musim mereka tidak bisa bertani dan bercocok tanam.

Menurut Informasi dari masyarakat juga bahwa selain pengaman PT Tesco Indomaritim, Waryadi juga sebagai pengelola sewa lahan yang sudah dibeli oleh PT Tesco Indomaritim kepada warga yang ingin menggarap sebelum dibangun menjadi kawasan industri galangan kapal. Serta menurut Waryadi dirinya pun memberikan kuasa secara SPK (Surat Perintah Kerja) secara pribadi kepada Warnata yang juga operator eksavator milik PT Tesco Indomaritim.

Akan tetapi menurut informasi warga, sewa lahan tersebut tidak menggunakan kwitansi.

Ditanyakan soal harga sewa lahan, Waryadi menjawab, “Variatif, mulai kisaran 6-8 juta perbau, dengan catatan tergantung hasil panen, dan perihal Kwitansi, awalnya ada kami berikan, dikarenakan sekarang sudah percaya kepada kami jadi mereka (warga penyewa lahan) tidak melihat dari sisi kwitansi.

Ditanyakan pula soal kemana disetorkannya hasil uang sewa lahan, “Itu disetorkan ke big bos (Direktur PT Tesco Indomaritim) dikarenakan ini PT swasta.

Ketika ditanyakan apa kewenangan PT Tesco Indomaritim menutup tanggul irigasi, apakah sudah diduga dijual kepada PT Tesco Indomaritim, dijawab oleh Waryadi ” Ya tidak boleh, dikarenakan itu milik Fasum (Fasilitas umum).

Kembali ke Fakta Dilapangan, Waryadi selaku penerima kuasa pengamanan pembangunan PT Tesco Indomaritim, diduga diam saja sehingga selama hampir tiga musim warga yang lahan nya terisolir tidak dapat bertani.

Ketika ditanyakan apakah ada dugaan tanggul irigasi dijual kepada PT Tesco Indomaritim sehingga dengan tanpa ijin ke Pemdes jika itu adalah saluran irigasi tersier “Ya….. Bisa juga “, ungkap Waryadi melalui sambungan telepon WhatsApp.

Ketika ditanyakan Sprint dari kesatuan TNI AL perihal dirinya mendapatkan kuasa PT Tesco Indomaritim sebagai pengamanan area lahan pembangunan PT Tesco Indomaritim, disampaikan oleh Waryadi, “ada sprintnya dan dikarenakan mitra dari Koperasi TNI AL Balurjabar”.

Ketika ditanyakan perihal apakah PT Tesco Indomaritim objek Vital Waryadi menjawab bukan.

Team liputan akan mendatangi koperasi TNI AL Balurjabar untuk menanyakan terkait kemitraan dengan PT Tesco Indomaritim. *(Team Liputan)

www.youtube.com/@anas-aswaja

The post Rugikan Petani, Tanggul Irigasi Ditutup PT Tesco Indomaritim first appeared on pelitaindonews.