Penulis : Elisa Nurasri, S.Sos.

Berbicara politik momentum millenial hari ini begitu kerap diperbincangkan. Lantas bagaimana peran kaum milenial dalam partisipasi politik ?

Peran kaum millennial atau peran kaum muda hari ini sangat krusial dalam keberlangsungan politik. Mengutip data pemilu 2019 Koordinator Pusat Peneliti Politik LIPI, Sarah Suaini Siregar menyatakan bahwa berdasarkan hasil survey lembaganya ada sekitar 35 % sampai 40 % pemilih dalam pemilu 2019 didominasi pemilih kaum millenial.

Begitupun dengan yang disampaikan oleh Anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) August Mellaz mengatakan bahwa Pemilu 2024 mendatang nanti akan didominasi pemilih muda atau kaum millenial. Pemilih dengan rentang usia 17-40 tahun itu mendominasi hingga 60% atau sekitar 110 juta dari total pemilih.

Namun urgensi yang hari ini perlu direfleksikan bersama ialah bagaimana kemudian pihak-pihak yang terlibat didalamnya mampu memberikan pendidikan politik kepada kaum millenial. Karena tidak semua kaum millenial tertarik ketika berbicara mengenai politik ada yang responsif ada juga yang apatis.

Pada dasarnya, mereka melihat perpolitikan di Indonesia yang cenderung hanya mempertontonkan konflik. Dalam hal ini, kaum millenial cenderung tertarik pada hal-hal yang baru dan inovatif. Maka, politik hari ini perlu dikemas secara menarik dan adaptif terhadap perkembangan zaman tentunya dengan diberikannya pendidikan-pendidikan politik yang sesuai dengan porsinya.

Jikalau sudah banyak duta-duta seperti duta bahasa, duta baca, duta inspirasi, duta batik, mengapa tidak ada duta politik?  Hal ini yang kemudian bisa kita ciptakan bersama agar dengan adanya duta politik, perpolitikan di Indonesia dapat memberikan nuansa baru serta mengenalkan pendidikan politik kepada kaum millenial agar menyadari dan menjadi peduli bahwa politik tidak hanya tentang mencari pun memberikan suara tapi tentang bagaimana menyatukan suara untuk sama-sama mewujudkan Indonesia yang transparan dan berpihak kepada masyarakat.

*(Penulis adalah Bendahara II DPW PSI Jabar, Caleg No.1, DPRD Kab Bandung Dapil 5)