Kota Bandung, Media Sakti.ID,-
Pemerintahan Kota Bandung, dalam kondisi kurang baik baik saja, di lihat dari kondisi secara umum, sepatutnya ini menjadi pemikiran serius otoritas Kebijakan Kota Bandung.
Dalam memecahkan masalah pada satu item saja, terkesan kurangnyah profesional dalam penanggulangan nya, lebih memikirkan anggaran anggaran yang harus di siapkan pada item masalah tersebut.
Walikota Bandung seharusnya mampuh megambil resiko dalam menentukan Kebijakan yang di keluarkanya, jika di pandang lebih meguntungkan bagi kemaslahatan rahayat Kota Bandung.
Satu contoh sudah berkali kali saya ingatkan, prihal masalah SAMPAH tetap saja pada alur klasik, tanpa memikirkan lebih jauh dan banyak mangfaatnya baik rekuitmen tenaga kerja maupun usaha usaha lainya yang menghasilkan sumber nilai ekonomi masyarakat daerah, lebih maju dan mandiri.
PLTSa adalah solusi tepat di laksankan di Kota Bandung, dengan sistem tehnologi baru dan jumlah daya angkut nya dapat di sesuaikan dengan kapasitas mesin yang kita pake.
Begitupun masalah masalah lainya, hanya di selesaikan dengan cara Gercep tanpa memikirkan efek ke depan, yang penting beres. Ini pola fikir kerja yang klasik tidak megikuti jaman yang semakin berkembang.
Walikota yang mempunyai otoritas tegas dalam megambil Kebijakan dapat melakukan apa saja, jika di pandang penting untuk di Laksankan, bahkan dapat memanggil orang orang yang mempunyai kapasitas tinggi dalam penyelesean masalah Kota Bandung.
Banyak perguruan tinggi yang sudah tidak diragukan lagi sejak dulu sampai sekarang, diantaranya Institut tehnologi Bandung ITB , Unpad Unpar dan Unpas, yang mempunyai sumber daya manusia hebat dan mampuh pada bidanyah masing masing.
Itu semua menjadi sumber daya manusia yang dapat di berdayakan Walikota Bandung,
Kota Bandung, yang mempunyai nilai sejarah tinggi bahkan di kancah internasional
Sudah menjadi sorotan publik dunia, dari berbagai ivent dunia
Di selengarakan di Kota Bandung.
Satu contoh KAA Konprensi Asia Afrika, sudah memberikan trust pada Kota Bandung sebagai Penyelenggara dan sebagai Kota yang di tunjuk langsung dalam penyelenggaraan setiap tahunya.
Ini menjadi daya tarik positif jika Walikota Bandung dapat merubah paradigma Kota Bandung Berubah lebih baik, dari segi tata Kota yang bersih dan asri juga nilai estetikanya lebih bagus.
Sebagai Pegamat Kebijakan Publik dan Politik, megamati lebih jauh ke depan, Kota Bandung wajib di rubah dari Pemerintahan nya bersih dan sehat dari penyakit masyarakat juga jauh dari Korupsi kolusi dan Gratifikasi lainya, Begitupun dari tata kota di lihat saat ini tidak baik baik saja, terkesan kumuh semerawut tidak ada nilai estetik, baik tranportasi jalan yang banyak bolong bolong juga kabel kabel berseliwuran terkesan kumuh.
Ini yang menjadi sekala prioritas yang harus di jalankan Pemerintahan Farhan – Erwin.
Saya punya keyakinan jika Walikota punya cita cita tinggi akan terwujud masalah masalah Bandung, apa lagi Kota Bandung sebagai estalase Jawa Barat atau muka Jawa Barat mudah tuk di kerjasamakan serta ber kolaburasi secara tepat sasaran.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau lebih akrab di panggil KDM , sudah sangat serius untuk membenahi Kota Bandung, satu contoh kawasan paster yang blom lama ini masuk pada tatanan Pemerintahan Provinsi Jabar, di bereskan dari mulai jalan sampai pertokoan dan pedagang pedagang warung yang nampak kurang bagus harus di bongkar agar lebih baik.
Ini menjadi persoalan bagi Kota Bandung, berharap Kota Bandung lebih agresif teryata hanya menyelesaikan agenda agenda seremonial tanpa ada solusi lebih baik lagi.
Semoga saja Hal ini menjadi pelajaran dan bahan catatan penting bagi Walikota Bandung, .agar lebih serius lagi dalam penanganan masalah masalah Kota Bandung. Selamat bekerja sahabat
Wass….
Redaksi / Opini : PEGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK DAN POLITIK
R.WEMPY SYAMKARYA.
The post Kota Bandung Sedang Tidak Baik Baik Saja appeared first on MediaSakti.