Rabu, 12 Jul 2023 13:39 WIB

 

Medan, KompasNias – Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (Himni) Sumatera Utara (Sumut) menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat itu berisi permintaan agar dibangun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kepulauan Nias.

Ketua Himni Sumut, Iman Jaya Berkat Harefa, mengatakan surat itu juga ditembuskan ke sejumlah lembaga tinggi negara seperti Ketua DPR RI, Kemendikbudristek RI, Kemenkeu RI, Direktur Utama LPDP (Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan), Gubernur Sumatera Utara. Permintaan itu pun diakuinya berdasarkan kondisi terkini Kepulauan Nias.

“Data Badan Pusat Statistik (BPS) terakhir masih menunjukkan bahwa empat kabupaten di Kepulauan Nias, yakni Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias Barat) berada di ranking tertinggi tingkat kemiskinan di antara 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Hal inilah yang melatarbelakangi kami menyurati sejumlah lembaga pemerintah tersebut,” ujarnya Rabu (12/7/2023).

Berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kata dia, keempat kabupaten tersebut berada pada rangking terendah di Provinsi Sumut. Menurutnya, salah satu pemicu masih tingginya kemiskinan dan ketertinggalan tersebut adalah rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Kepulauan Nias. SDM yang rendah sangat erat kaitannya dengan kemampuan rakyat mengakses pendidikan yang murah, terjangkau dan berkualitas.

“Warga dan daerah Kepulauan Nias sulit bangkit lebih cepat. Secara khusus, dua kondisi yang kerap mendera warga Nias dari waktu ke waktu yakni lemahnya daya ekonomi serta keterisoliran geografik. Kondisi ini harus bisa diselesaikan dengan pendekatan Negara hadir dan memihak secara komprehensif, intensif dan berkesinambungan bagi warga dan daerah Kepulauan Nias,” ungkapnya.

Berkaitan dengan masalah tersebut di atas, Himni Sumut mengusulkan sejumlah agenda dan program krusial di bidang pendidikan kepada pemerintah pusat yakni peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang murah, terjangkau dan berkualitas di Kepulauan Nias, dimulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi.

“Segera membuka lokasi ujian masuk PTN di Kepulauan Nias, sebagaimana telah disuarakan secara masif beberapa waktu terakhir ini. Selama ini di setiap tahunnya ada belasan ribu anak lulusan SMA/SMK/MA dari 242 Sekolah SMA/SMK/MA sulit dan gagal mengikuti tes masuk PTN karena lokasinya sangat jauh di Medan. Untuk bisa ke Medan harus melewati jalur laut Samudra Hindia 10 Jam semalaman dari Kota Gunungsitoli ke Kota Sibolga, dilanjutkan jalur darat dari Kota Sibolga ke Kota Medan yang menempuh sekitar 10 jam lamanya. Resiko perjalanannya cukup tinggi dan sangat melelahkan,” ungkapnya.

“Apabila naik pesawat juga sangat memberatkan karena harga tiket yang mahal sekitar Rp 3 juta/orang pulang pergi, ditambah biaya penginapan dan biaya lainnya. Kuliah di PTN merupakan impian terbesar bagi anak-anak Nias yang kurang mampu,” sambungnya.

Oleh karena itu, katanya, sudah saatnya sebuah perguruan tinggi negeri yang berkualitas dihadirkan di Kepulauan Nias. Kehadiran PTN tersebut sungguh sangat dibutuhkan dalam melahirkan SDM Nias yang andal dan berkualitas.

“Adanya PTN di Kepulauan Nias akan efektif memfasilitasi anak-anak Nias untuk mendapatkan akses pendidikan tinggi yang murah dan berkualitas terutama bagi warga yang tidak mampu. Selain itu, kehadiran PTN akan berdampak secara ekonomi karena efektif menahan arus ekonomi ke luar Kepulauan Nias,” tutur Iman. (KNC)