Kab Pangandaran, Media Sakti.ID,-

Kritik terhadap kinerja 100 hari pertama pemerintahan Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, SH., mendapat tanggapan dari kalangan muda. Tokoh pemuda setempat, Rohimat Resdiana, yang akrab di sapa Imat, menilai penilaian terhadap kinerja dalam waktu singkat tersebut tidak memiliki dasar hukum maupun akademik.

“Tidak ada aturan dalam undang-undang yang menyebutkan evaluasi harus di lakukan dalam 100 hari. Ini narasi politik yang dibangun tanpa acuan logis,” ujar Imat usai menghadiri diskusi publik. Selasa (3/6/2025).

Menurutnya, meski baru menjabat kurang dari empat bulan, Bupati Citra telah menunjukkan langkah nyata dalam membenahi sejumlah sektor penting. Khususnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Beliau mendorong optimalisasi pajak daerah, termasuk dari hotel dan restoran, serta melakukan penataan sektor wisata. Sistem parkir liar mulai di tertibkan, dan wahana seperti odong-odong sudah di pindahkan ke zona khusus. Ini perubahan yang konkret, meski sering tak terlihat oleh publik,” paparnya.

Imat juga menggarisbawahi respon cepat Bupati terhadap bencana banjir yang melanda delapan desa. Ia menilai penanganan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan aksi nyata yang langsung di rasakan masyarakat, terutama para petani terdampak.

Selain itu, ia menilai kepemimpinan Bupati Citra memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik dengan pemerintah provinsi dan pusat. Yang di nilai penting dalam memperkuat anggaran daerah.

“Beliau aktif menjalin komunikasi lintas sektor, mendorong diplomasi anggaran agar Pangandaran memiliki ruang fiskal yang lebih kuat,” tambahnya.

Dua program prioritas yang kini mulai di jalankan, Pendidikan Berkarakter Melesat dan Layanan Kesehatan Melesat. Di sebut sebagai fondasi penting bagi pembangunan jangka panjang di daerah tersebut.

Menanggapi aksi demonstrasi yang menyoroti kinerja 100 hari, Imat mengajak masyarakat. Untuk tetap waspada terhadap potensi infiltrasi kepentingan politik di balik gerakan tersebut.

“Gerakan mahasiswa harus di jaga kemurniannya. Jangan sampai di tunggangi kepentingan elit yang justru mengganggu arah pembangunan Pangandaran,” ujarnya.

Ia juga mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam HUT ke-17 Partai Gerindra soal evaluasi kinerja pemerintah.

“Presiden sendiri pernah bilang: ‘Dari mana tradisi 100 hari kerja? Sekolah dasar saja tidak diberi rapor dalam 100 hari.’ Jadi kalau tidak ada survei masyarakat atau kajian akademis, itu hanya opini, bukan evaluasi,” ucapnya menirukan gaya sang presiden.

Imat menegaskan, kritik tetap di butuhkan dalam demokrasi, namun ia mengingatkan pentingnya menjaga rasionalitas dalam menyampaikan pendapat.

“Silakan beri kritik, itu hak warga negara. Tapi jangan di bungkus dengan semangat destruktif. Pangandaran sedang bergerak maju, jangan kita ganggu dengan manuver jangka pendek,” pungkasnya. (Toni T).

The post Kalangan Muda Pangandaran Tanggapi Kritikan 100 Hari Kinerja Pemerintahan Bupati Pangandaran Citra Pitriyami appeared first on MediaSakti.